PEREMPUAN BERKERUDUNG AIRMATA
PEREMPUAN BERKERUDUNG AIRMATA
Perempuan berkerudung airmata pertiwi
Lantaran merapi
Menghanguskan lembaran mimpi
PERTIWI, PUISI INI UNTUKMU
Waktu belum berganti baju
Namun kita taj henti
Meneguk airmata sendiri
Hari – hari kita bagai teriris belati
Namun kita semakin mengerti
Hidup tak bisa sendiri
TENTANG KITA
Sebab kita terlalu sibuk
Membangun tembok
Perbedaan ditiap tapak
Longsor dan banjir bandang dating
Sekedar berbagi saying
Perlahan
Kita pun menjadi rumput – rumput
Berjabat erat
Tak mengenal lembah dan bukit
BELAJAR BERSAMA TUHAN
Bersama merapimu
Kami semakin mengerti
Kami hanya kayu
Tak tau kapan jadi debu
DALAM DEBAR TSUNAMI
Dalam debar tsunami
Kami hanya setetes mani
Bersama sunyi
Kami kembali menghadapMu, Ilahi
Oleh : Moh. Ghufron Cholid