HARI GURU NASIONAL (Refleksi untuk Guru Profesional)
25 November kita tidak pernah lupa bahwa hari itu adalah hari bersejarah, khususnya bagi para guru. Bagaimana tidak, pahlawan yang dikenal dengan sebutan pahlawan tanpa tanda jasa ini memperingati hari lahirnya pada tanggal tersebut.
Hari guru adalah hari untuk memberikan penghargaan kepada para guru dan diperingati pada tanggal yang berbeda-beda di masing-masing negara. di Indonesia, hari guru diperingati setiap tanggal 25 November. Pada tahun ini, guru sebagai pendidik telah memasuki usia 69 tahun, usia yang tidak muda lagi, usia yang sudah menunjukkan kematangan jika di qiyaskan pada guru itu sendiri sebagai insan yang mendidik dan mencerdaskan anak bangsa.
Di Indonesia, peringatan hari guru dilaksanakan dalam berbagai bentuk dan bermacam kegiatan, mulai dari mengadakan berbagai lomba untuk guru, sampai pada acara syukuran dan makan bersama, semua semata untuk memberikan apresiasi dan penghargaan yang tinggi kepada pahlawan yang tak pernah menerima tanda jasa ini.
Bukannya tanpa permasalahan, lebih dari apa yang sekedar di dengungkan, guru dengan berbagai aktivitas, kreativitas, inovasi dan bahkan sampai pada gaya dan caranya menyampaikan materi dikelas, semua penuh sesak dengan berbagai masalah, mulai dari masalah sepele seperti ‘ngurusi’ anak yang membolos tanpa alasan, sampai pada masalah yang amat dan sangat berat.
Disisi lain, pemerintah terus menggenjot kompetensi para guru, mulai dari mengadakan pelatihan, mengirim beberapa guru untuk melakukan workshop ke luar kota, sampai pada mengirim guru keluar negeri untuk melakukan studi banding, namun semua usaha itu belum pula memeberikan perubahan dan danpak yang signifikan bagi guru.
Sertifikasi guru, adalah salah satu bentuk apresiasi pemerintah kepada para guru dengan tujuan agar profesionalisme dan kompetensi guru semakin baik, yang nantinya bermuara pada lahirnya peserta didik yang mampu menjawab tantangan zaman, lahirnya generasi emas Indonesia yang kelak akan membawa bangsa ini pada masa kejayaan, dimana Indonesia akan mampu berbicara banyak di mata dunia Internasional.
Bukan menafikkan prestasi putra dan putri terbaik bangsa ini, banyak dari bibit bibit terbaik negeri ini telah membawa nama harum Indonesia di mata dunia, mereka berprestasi di berbagai bidang, mulai dari olimpiade sains internasional, olimpiade TIK internasional dan lain sebagainya.
Itu semua adalah hasil jerih payah dan didikan guru, yang dengan tulus ikhlas mengabdikan segala apa yang bisa dilakukan semata untuk melahirkan generasi emas yang mampu membawa bangsa ini kepada kasta tertinggi.
Kenakalan remaja, masalah yang berikutnya ini merupakan akar dari budaya yang mendarah daging dan seolah menjadi warisan, guru kah yang harus disalahkan ?? Disatu sisi, guru pun juga punya tanggung jawab terhadap pembinaan moral dan akhlak peserta didik, namun pada sisi yang lain, keterbatasan waktu yang dimiliki oleh guru untuk selalu bisa mengawasi peserta didik menjadi kendala yang tidak bisa tidak memang benar terjadi. Pada sisi yang lain, dukungan dan pengawasan dari orang tua merupakan hal terbesar yang mendorong peserta didik mampu bersikap, bertindak dan bergaul serta memutuskan dengan cara yang bijak. Tak mungkin jika kemudian guru menjadi sasaran utama melampiaskan kesalahan terhadap kenakalan peserta didik
Namun secara keseluruhan, guru merupakan tonggak sejarah lahirnya generasi emas Indonesia kedepan, guru adalah wasilah yang dapat mengantarkan bangsa ini meraih kasta tertinggi dan mampu berbicara banyak di mata dunia. Dengan tangan dingin guru, dengan sikap dan sifat lemah lembutnya, kelak akan lahir darinya pemimpin bangsa yang tangguh, yang mampu membawa negeri tercinta ini pada masa kejayaan.
Semoga diusianya yang ke 69, guru mampu memberikan persembahan terbaik kepada negeri ini, mampu memberikan sesuatu yang dapat dibanggakan oleh setidaknya guru sendiri, dan lebih-lebih memberikan senyum manis kepada bangsa ini, Aamiin,
SELAMAT HARI GURU NASIONAL.