Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

SEJARAH MUSEUM DI KAWASAN KOTA TUA JAKARTA

Kawasan Kota Tua menjadi kawasan wisata yang sangat menarik di Kota Jakarta. Dengan gedung-gedung tua yang menyimpan banyak catatan sejarah Indonesia, kawasan Kota Tua mengundang banyak wisatawan domestik dan mancanegara. Lokasi kawasan Kota Tua cukup dekat dari Stasiun Kota dan halte busway Stasiun Kota sehingga Anda bisa naik kereta atau busway. Di akhir pekan, lima museum yang ada di kawasan itu selalu ramai dikunjungi para pelancong. Berikut ini adalah lima museum yang wajib dikunjungi ketika Anda jalan-jalan ke kawasan Kota Tua.

SEJARAH MUSEUM DI KAWASAN KOTA TUA
1.    Museum Bank Mandiri
Museum Bank Mandiri terletak di depan halte busway Stasiun Kota. Dengan bangunan bernuansa Art Deco Klasik, Museum Bank Mandiri terlihat kokoh dan kuat. Gedung yang awalnya bernama Nederlandsche Handel-Mattschappij (NHM) ini dibangun pada tahun 1929 dengan menggabungkan ide dari tiga arsitektur Belanda, yaitu J. J. J. De Bruyn, A. P. Smits, dan C. van de Linde. Di Museum Bank Mandiri, Anda bisa melihat berbagai macam koleksi barang-barang perbankan kuno, yaitu antara lain perlengkapan bank tempoe doeloe, surat berharga, mata uang kuno, brangkas, peti uang, dan alat pres bendel.
2.    Museum Bank Indonesia
Museum Bank Indonesia yang terletak tepat di sebelah utara Museum Bank Mandiri ini dulunya merupakan Gedung De Javasche Bank. Bangunan bergaya neoklasik ini dibangun oleh kolonial Belanda pada tahun 1828. Anda tidak akan dipungut biaya untuk mengunjungi museum yang hampir berumur dua abad ini. Di museum ini, Anda bisa melihat koleksi uang numismatik peninggalan kejayaan Nusantara zaman dulu. Benda-benda bersejarah yang berkaitan dengan peran Bank Indonesia dalam perjalanan sejarah Indonesia juga ditampilkan dengan teknologi modern. Dengan display elektronik, panel statik, televisi plasma, dan diorama, Anda bisa menyusuri kembali sejarah bangsa ini.
3.    Museum Fatahillah
Museum Fatahillah yang terletak di pusat kawasan Kota Tua menjadi gedung termegah di antara museum-museum lainnya. Museum yang juga disebut Museum Sejarah Jakarta dan Museum Batavia ini menjadi yang paling tua karena dibangun pada tahun 1707. Dengan bangunan seperti istana dam khas Belanda dan penunjuk arah mata angin di atapnya, Museum Fatahillah sangat mudah dikenali. Koleksi Museum Fatahillah juga yang paling lengkap, mulai dari peninggalan masa Tarumanegara sampai ruang-ruang tahanan bawah tanah. Secara runtut, ruangan-ruangan di museum ini dibagi menjadi Ruang Prasejarah Jakarta, Ruang Tarumanegara, Ruang Jayakarta, Ruang Fatahillah, Ruang Sulta Agung, dan Ruang MH. Thamrin. Siapkan uang Rp. 2.000,- untuk tiket masuk ke museum ini.
4.    Museum Seni Rupa dan Keramik
Museum Seni Rupa dan Keramik terletak di sebelah timur dari Museum Fatahillah. Museum Seni Rupa dan Keramik ini sangat mudah dikenali dari delapan tiang besar dan barisan pohon rindang yang tumbuh di depan gedungnya. Gedung museum yang dibangun pada tahun 1870 ini awalnya bernama Ordinaris Raad van Justitie Binnen Het Kasteel Batavia. Awalnya gedung ini digunakan sebagai Kantor Dewan Kehakiman Kolonial Belanda. Setelah Indonesia merdeka, gedung ini digunakan sebagai Balai Seni Rupa Jakarta. Hingga akhirnya gedung ini digunakan sebagai Museum Seni Rupa dan Keramik. Di museum ini, Anda bisa menemukan koleksi keramik masa Majapahit (abad ke-14) sampai koleksi seni rupa dari masa Raden Saleh (1880-1890). Untuk mengunjungi museum ini, Anda hanya perlu membayar tiket seharga Rp. 2.000,-
5.    Museum Wayang
Museum Wayang terletak di sebelah barat dari Museum Fatahillah atau bersebarang arah dengan Museum Seni Rupa dan Keramik. Gedung Museum Wayang memang paling kecil dibandingkan gedung museum lainnya, namun ternyata gedung Museum Wayang adalah yang tertua. Dibangun pada tahun 1640, gedung ini awalnya digunakan sebagai Gereja Lama Belanda atau De Oude Hollandsche Kerk. Pada tahun 1732, gedung ini berganti nama menjadi Gereja Baru Belanda atau De Nieuwe Hollandsche Kerk. Sejak tahun 1975, gedung ini digunakan sebagai Museum Wayang yang memiliki koleksi berbagai jenis wayang dari seluruh Nusantara. Dengan membeli tiket seharga Rp. 2.000,-, Anda bisa melihat koleksi Wayang Rumput di museum ini. (SM)
Semoga Menjadi Manfaat Bagi Sobat Blogger, Amiiinn ..